Translate

Wednesday, January 30, 2008

Lupus vs VCO

Menurut Dr Joseph Mercola, pakar kesehatan di Chicago, Amerika Serikat, metabolisme sel pada penderita lupus sangat rendah. Makanya, banyak pasien lupus mengalami kelelahan kronis. Virgin coconut oil berperan meningkatkan metabolisme sel tubuh.Edi Kwee tertunduk lesu keluar dari ruang dokter. Ucapan dokter terngiang terus di telignanya, “Putra Anda terkena lupus. Sampai saat ini belum ada obat yang menyembuhkan secara sempurna,” katanya.
Sembilan dokter spesialis angkat tangan tak sanggup menangani penyakit yang diderita Santo, putra tercintanya. Terbayang anak ketiganya bakal mendahului meninggalkan dunia fana.Begitulah kesedihan Edi saat Santo dianggap tak lagi mempunyai harapan hidup. Ketika itu Juli 2003, Santo masuk rumah sakit untuk kedua kalinya. Mukanya terbakar merah berbentuk kupu-kupu, kulit berbintik-bintik, dan rambut rontok condong botak. Di sana jarum suntik menanti setap hari. Keluhan nyeri dan gatal hanya mampu dirasa di hati karena bicaranya sudah tidak lagi jelas. Santo hanya tergolek lemah lantaran sekujur tubuhnya lumpuh. Buang air besar dan berurine pun di tempat tidur.
Sakit gawat Santo berawal dari nyeri sendi yang dirasa 3 tahun silam. Malam hari, sepulang kuliah dari Bina Nusantara, Kemanggisan, Jakarta Barat, jari-jemari anak ke 3 dari 5 bersaudara itunyut-nyutan. Esoknya diantar ayahnya Santo pergi ke dokter praktek di bilangan Bojongindah, Cengkareng, Jakarta Barat. Hasil pemeriksaan dokter, pemuda berbobot tubuh 80 kg itu rematik. Berbekal obat sang dokter Santo pulang.Namun nyeri yang diderita hanya berkurang sebulan. Sejak itu hampir tiap bulania merasakan sakit serupa. Bahkan, demam dan pusing turut menyertai penderitaannya. Bolak-balik ke dokter pun menjadi langganan kelahiran Jakarta, 12 Desember 1980 itu. Walau begitu saban hari ia tetap memaksakan diri mengendarai sepeda motor Bojongindah-Kemanggisan untuk kuliah.
Sinar matahariPada akhir April 2003, Santo merasa suhu tubuh meninggi dan pusing. Rasa itu kian menghebat saat ia terkena sinar matahari. “Kulit di muka dan tangan berbintik merah,” katanya. Seminggu berselang, Edi Kwee melarikan putarnya ke rumah sakit. Lagi-lagi dokter kebingungan mendiagnosis penyakit itu. Mereka menyangka demam rematik. Tujuh hari tergolek di rumah sakit Santo diperbolehkan pulang karena ada perbaikan. Anehnya tes darah terakhir menunjukkan Santo mengidap thypus.Selama menjalankan rawat jalan, perbaikan ke arah sembuh total tak kunjung tiba. Dua bulan berselang ia harus kembali masuk rumah sakit. Saking sulitnya mendiagnosis penyakit, Santo ditangani oleh 9 dokter spesialis. Setelah 2 minggu menjalani pemeriksaan dan perawatan, penyakit itu tak kunjung sembuh. Dokter pun menyerah tak sanggup mengobatai.
Edi segera membawa Santo pulang. Pria kelahiran Jambi 53 tahun silamitu mulai mencari pengobatan alternatif. Orang pintar di Puncak, Bogor, pun disambangi. Karna kendaraanroda empat tak bisa masuk. Edi menggendong Santo sejauh 1 km. Namun, mukjizat yang dikehendaki tak kunjung datang.Kapsul VCODua hari berselang seorang kenalan Edi tiba-tiba menelpon mengajaknya bekerja. Namun, tawaran itu ditolak. “Saya tak bisa bekerja, anak saya terkena lupus,” ujar Edi sambil menangis sedih. Siapa sangka, justru telepon itulah awal sebuah jalan. Kenalan Edi itu bekerja di sebuah klinik herbal. Ia menyarankan Edi membawa Santo ke klinik yang terletak di Pusat Perniagaan Roxi Mas.
Sang herbalis menyarankan Santo meminum air kelapa sebagai pengganti air putih sehari-hari. Ia juga memberikan 3 kombinasi ramuan berbentuk kapsul. Satu kapsul berupa ekstrak virgin coconut oil, yang lain ekstrak umbi-umbian. Ketiganya diminum 3 kali sehari. Dua hari mengkonsumsi ramuan obat itu Santo mulai bisa menggerakkan tubuhnya yang lumpuh. Ia pun belajar berdiri dan berjalan. Seminggu kemudian Ia bisa buang air besar dan berurine sendiri. Bulan berikutnya, ia sudah mampu berjalan beriringan dengan Edi saat kontrol.Dokter pun kaget melihat perbaikan pesat itu. Untuk memastikan, 6 bulan kemudian Santo dites di laboratorium. Hasilnya, ia terbebas dari penyakit aneh itu. Saat trubus temui Mei tahunlalu Santo tampak sehat dan ceria. Bobot tubuhnya 85 kg, rambutnya yang rontok telah tumbu. Setahun kemudian saat dihubungi kembali, Santo telah bebas beraktivitas. “Saya baru saja pulang dari Jambi antar Ibu,” katanya.
Seribu wajahMenurut Prof Dr Karmel L Tambunan, hematologis di Fakultas Kedokteran Universtas Indonesia, lupus dikenal sebagai penyakit autoimmune. Pada manusia normal, sistem kekebalan tubuh biasanya membuat antibody untuk melindungi tubuh dari berbagai masam serangan virus, kuman, bakteri, dan benda asinglain. Pada lupus sistem kekebalan tubuh kehilangan kemampuan mengenai benda asing yang membahayakan dengan jaringan tubuhnya sendiri. Pun produksi antibody sangat berlebihan. Akibatnya, antibody tak lagi menyerang virus, kuman, dan bakteri yang ada dalam tubuh. Antibody malah menyerang sistem kekebalan sel dan jaringan tubuh sendiri. Bila jaringan tubuh kulit yang diserang, maka pasien seolah-olah sakit kulit. Demikian juga bila ginjal yang diserang, sang pasien menderita sakit ginjal; hepar, skait lever. Karena itulupus disebut juga penyakit seribu wajah karena dokter sering kesulitan dan keliru mendiagnosa penyakit.Yang menarik, sampai sekarang tak ada yang tahu pasti penyebab lupus. Dokter meyakini penyebab lupus ialah kombinasi faktor genetik, lingkungan, obat-obatan, makanan, dan stres. Sampai saat ini obat yang dianggap manjur mengatasi lupus adalah golongan steroid. Ia berperan menekan pembentukan antibody yang berlebih. Obat lainnya tergantung organ dan jaringan yang sudah terserang. Misal, bila yang terserang ginjal, maka obat yang diberikan steroid plus obat ginjal.Reaksi berlebihanMenurut Hartono, herbalis di Jakarta, Santo betul mengindap lupus. Penyakit itu muncul lantaran sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan sehingga mengganggu kesehatan. “Antibodi yang dikeluarkan menyerang organ tubuh sendiri,’ ujarnya. Pada kasus Santo, itu bisa muncul karena antibody bermaksud menyerang minyak mentah yang molekulnya lebih dari satu alias minyak tak jenuh. Itu berasal dari minyak mentah yang digoreng di atas 1000C. Maklum, sebelumnya Santo sangat doyan gorengan dan mie instan goreng.
Pada beberapa kasus, penderita pasien lupus justru meningkat setelah mereka banyak mengkonsumsi steroid. “Reseptor sel tubuh menurun. Steroid juga bisa menyerang tulang,” kata Hartono. Di sinilah virgin coconut oil berperan. Ia meningkatkan reseptor sel tubuh sehingga obat berupa ekstrak umbi yang berperan sebagai detoksifikasi dapat diserap tubuh. “Tanpa VCO, obat yang diberikan tak berguna apa-apa. Ia tidak diserap sel. Begitu juga sebaliknya, hanya dengan VCO lupus tak akan sembuh,” katanya lagi.Pernyataan Hartono itu sejalan dengan publikasi penelitian Dr Joseph Mercola, pakar kesehatan di Chicago, Amerika Serikat, Menurutnya, metabolisme sel pada penderita lupus sangat rendah. Makanya, banyak pasien lupus mengalami kelelahan kronis. Virgin coconut oil berperan meningkatkan metabolisme tubuh maka pengobatan lupus dapat lebih efektif. Ia juga melarutkan lemak pada penderita lupus yang tak mampu dibakar tubuh.Di tempat terpisah, Dr Susilo Wibowo, dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, mengatakan, salah satu keunggulan virgin coconut oil ialah kemampuannya mengaktifkan sel yang sebelumnya rusak. Itu sejalan dengan penelitian JJ Kabara yang mengatakan medium chain fatty acid alias MCFA dalam VCO mampu mengembalikan kemampuan sel menyerap gizi dan asupan vitamin lain. Terutama bahan-bahan yang larut dalam minyak.
VCO juga dapat mencegah berbagai kemungkinan komplikasi akibat infeksi yang sering dialami oleh penderita. Maklum, publikasi dari Bruce Fife di bukunya yang berjudul The Healing Miracle of Coconut Oil menyebutkan siapa saja yang telah meminum steroid secara berlebihan berisiko terserang infeksi. Ucapan Susilo itu bukan kabar baru. Dr Mary G Enig Phd, ahli nutrisi dan biokimia di Amerika menyebutkan asam laurat merupakan asam lemak paling kuat untuk mengatasi infeksi akibat mikroorganisme bakteri, cendawan, protozoa, dan virus. “Ia efektif mencegah infeksi ikutan dari penyakit utama katanya dalam Indian Coconut Jurnal.
(sumber : Trubus edisi Desember 2005)

4 comments:

Rendy said...

saya mau nanya dokter yang menangani penyakit lupus di tangerang/di jakarta dimana y?

Rendy said...

tolong cpet di bales ya?

Herbal Indonesia Berkhasiat - Jakarta Selatan said...

@ rendy
dr. Dewata Darmawan,SpPD

RS. Pusat Pertamina (021)-7200290, RS. Bintaro Internasional ( 021)-7455500
RS. Pusat Pertamina
Jl. Kyai Maja No.43 Kby. Baru Selasa dan Jumat
Jakarta Selatan 15.00 – 17.00

RS. Bintaro Internasional Senin,Selasa,Kamis (18.00-20.00)
Tangerang Sabtu (09.00- 12.00)

f_rything said...

Kalo di tasikmalaya vco bisa d dapat d mn y??