Translate

Showing posts with label Inovasi Terbaru dari Minyak Kelapa. Show all posts
Showing posts with label Inovasi Terbaru dari Minyak Kelapa. Show all posts

Sunday, January 5, 2025

Inovasi dari Minyak Kelapa

Tahukah kamu, minyak kelapa sangat menakjubkan, dan berita terbarunya minyak kelapa ini bahkan bisa digunakan sebagai pengganti bahan bakar pesawat.

Indonesia, sebagai salah satu produsen kelapa terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam memanfaatkan sumber daya alamnya untuk berbagai keperluan. Salah satu inovasi yang mencolok adalah upaya BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dalam mengembangkan teknologi untuk mengkonversi minyak kelapa menjadi bio-jet fuel. Penelitian ini dipimpin oleh Deliana Dahnum dari Pusat Riset Kimia BRIN.

Selain dari transportasi darat, emisi juga dihasilkan sektor penerbangan yang berasal dari pembakaran bahan bakar avtur. Gas buang yang dihasilkan, misalnya, adalah karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida, karbon monoksida (CO), dan debu.

Sektor penerbangan menjadi penyumbang signifikan emisi karbon dioksida yang berkontribusi pada perubahan iklim, sehingga perlu solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Bio-jet fuel dari minyak kelapa merupakan salah satu solusi yang diusulkan. Proses konversi ini menggunakan katalis berbasis Metal-Organic Frameworks (MOFs), material inovatif yang dapat meningkatkan efisiensi konversi minyak kelapa menjadi bio-jet fuel.

Katalis MOFs menawarkan berbagai keunggulan, seperti luas permukaan yang besar, sifat yang dapat disesuaikan, kestabilan termal dan kimia yang tinggi, kemampuan adsorpsi yang baik, serta desain struktural yang beragam. Semua ini memungkinkan untuk meningkatkan efisiensi proses katalisis dalam pembuatan bio-jet fuel.

Proses awal pengolahan melibatkan hidroproses, di mana minyak kelapa diproses menggunakan katalis MOFs. Uji coba laboratorium telah menunjukkan hasil yang positif, dan tim Deliana terus melakukan pengujian untuk memastikan efisiensi konversi yang tinggi.

Penggunaan bio-jet fuel dari minyak kelapa menawarkan sejumlah manfaat. Pertama, dapat mengurangi emisi karbon hingga 80% dibandingkan bahan bakar fosil. Kedua, inovasi ini memanfaatkan sumber daya lokal, seperti kelapa yang tidak layak konsumsi, yang biasanya terbuang. Dengan demikian, limbah kelapa dapat dimanfaatkan lebih optimal.

Pengembangan bio-jet fuel ini juga membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sejalan dengan upaya global untuk beralih ke energi terbarukan. Selain itu, Indonesia berpotensi menjadi pionir dalam pengembangan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

Meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi, penelitian ini membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

AS

Ref: Dari berbagai sumber